Langsung ke konten utama

Jamur, Fungi (Zygomycota dan Basidiomycota)



Jamur Secara Umum

Kita semua pasti sudah tidak merasa asing lagi ketika mendengar kata jamur. Jamur atau fungi adalah sejenis tumbuhan yang hidup di tempat  lembab dan berair yang tidak memiliki daun dan berbuah serta organisme eukariot dengan dinding sel yang tersusun dari kitin. Jamur merupakan kingdom fungi. Jamur terdiri dari jamur uniseluler yang berukuran mikroskopis dan multiseluler yang berukuran makroskopis dan mikroskopis. Jamur memiliki beberapa bentuk yaitu ada yang seperti mangkuk, payung, setengah lingkaran, kuping, dan bulat. Jamur terdiri dari hifa, septa, miselium, haustorium, dan miselium generatif. Hifa pada jamur ada yang bercabang membentuk miselium dan hifa yang tanpa septa disebut hifa senostik. Bersifat heterotrof yaitu menggunakan materi organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tidak hidup (saprofit), dari  organisme hidup lain menyebabkan penyakit dan merugikan inang (parasit), dan hidup saling menguntungkan dengan organisme inangnya (mutual) berdasarkan cara memperoleh makanan. Jamur juga hidup di tempat yang beragam (darat, lembab, lingkungan asam, dll). Untuk reproduksi jamur dibedakan menjadi 2 yaitu secara aseksual dan seksual. Jamur  terdiri dari 4 divisi yaitu, Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

Rhizopus Oligosporus (Zygomycota)


Rhizopus Oligosporus pada Tempe
Jamur Rhizopus Oligosporus merupakan jamur dari divisi zygomycota. Rhizopus Oligosporus biasa banyak ditemui di tanah, buah, dan sayuran yang membusuk, serta tempat yang lembab. Jika dilihat dan diamati jamur rhizopus oligosporus memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai koloni abu-abu kecoklatan dengan tinggi 1 mm atau lebih, mempunyai hifa bersepta, miselium bercabang, dan koloninya berkelompok. Untuk reproduksi pada jamur rhizopus oligosporus adalah reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual adalah dengan spora nonmotil yang dihasilkan oleh sporangium, sedangkan reproduksi seksualnya dengan konjugasi. Reproduksi vegetative dengan cara membentuk spora tak berflagel dan generative dengan cara gametangiogami dari dua hifa yang kompatibel atau konjugasi dengan menghasilkan zigospora. Jamur rhizopus oligosporus memiliki beberapa peranan, yaitu aktivitas enzimatiknya, kemampuan menghasilkan antibiotik alami yang secara khusus dapat melawan bakteri gram positif, biosintesis vitamin-vitamin B, kebutuhannya akan senyawa sumber karbon dan nitrogen, perkecambahan spora, dan penetrasi miselium jamur tempe ke dalam jaringan biji kedelai, tetapi jamur rhizopus oligosporus juga memiliki peranan yang merugikan yaitu pembusukan pada tempe seperti gambar yang ada di atas.

Rhizopus Stolonifer (Zygomycota)

Rhizopus Stolonifer pada buah Anggur

Gambar di atas ini merupakan buah anggur yang sudah membusuk yang diakibatkan oleh jamur Rhizopus  Stolonifer. Jamur Rhizopus Stolonifer merupakan jamur dari divisi zygomycota. Jamur rhizopus stolonifer ini biasanya tumbuh pada roti atau buah-buahan yang lunak. Jika  dilihat dan diamati jamur ini memiliki beberapa ciri diantaranya yaitu dapat tumbuh pada suhu 5-37˚C tetapi pertumbuhan optimumnya yaitu pada suhu 25˚C, dan bersifat heterotrof. Penyimpanan makanan dalam bentuk lipid dan glikogen, dan dinding sel tersusun dari kitin. Jamur rhizopus stolonifer bereproduksi secara seksual dengan perkawinan antara hifa (+) dan hifa (-), menghasilkan zigospora. Setelah itu zigospora mengalami dormansi atau fase istirahat. Jika kondisi lingkungan menguntungkan, zigospora akan tumbuh menjadi sporangium. Dan jika sporangiumnya sudah masak, dindingnya akan robek, sehingga spora tersebar. Spora yang jatuh di tempat yang sesuai berkembang menjadi hifa, dan hifa berkembang  menjadi jamur baru. Jamur ini biasanya di gunakan untuk      pembuatan tempe dan pembusukan makanan dan buah-buahan.

Polyporus Gingaetum (Basidiomycota)

Polyporus pada sebuah batang kayu

Gambar di atas merupakan jamur yang terdapat pada batang kayu. Jamur ini bernama jamur Polyporus Gingaetum yang merupakan divisi dari Basidiomycota. Jamur ini hidup sebagai saprofit pada batang kayu yang telah lapuk. Jika dilihat dan diamati, jamur ini memiliki ciri-ciri yaitu tubuh buah yang lebar dan keras. Polyporus Gingaetum dapat hidup sampai beberapa tahun, tudung melebar berwarna (coklat, kuning, kehijauan ataupun merah), batang tidak jelas, tudung melebar ke samping, tudung tidak bersisik. Reproduksi pada jamur Polyporus Gingaetum dapat dilakukan secara seksual, yaitu basidia yang berasal dari hifa dikariotik, sel ujungnya membesar, inti ikut membesar, 2 inti melebur menghasilkan 1 inti diploid, kemudian membelah reduksi menjadi 4 inti haploid yang menjadi inti basidiospora. Tipe kelamin basidiospora terdiri atas 2 negative dan 2 positif. Akumulasi basidiospora dapat dilihat dari warnanya, yaitu seperti tepung halus berwarna coklat, hitam, ungu, kuning, dan sebagainya. Jamur ini memiliki peranan yang menguntungkan yaitu dapat dijadikan sebagai obat-obatan.

Trametes (Basidiomycota)

Trametes pada sebuah batang pohon

Gambar disamping ini merupakan jamur yang terdapat di batang pohon yang bernama jamur trametes yang merupakan divisi dari basidiomycota. Jamur trametes ini biasa hidup pada batang kayu atau pohon. Jika dilihat dan diamati jamur ini memiliki ciri-ciri yaitu berwarna cokelat keputih-putihan hingga putih kekuningan dengan tepi bergerigi,  permukaan badan pada jamur berbulu, tidak memiliki tangkai sehingga langsung melekat pada kayu dan berbentuk seperti ekor kalkun yang sedang menggeliat. Untuk reproduksi pada basidiomycota biasanya secara aseksual dan seksual. Secara aseksual cara reproduksinya dengan membentuk spora konidia. Sedangkan secara seksual cara reproduksinya dengan perkawinan antara hifa yang berbeda jenis menghasilkan spora seksual (spora generative) yaitu spora basidium (basidiospora). Jamur trametes ini memiliki peranan yaitu sebagai penghilang warna warna limbah tekstil, dan mengobati penyakit kanker.

Glosarium


Basidiospora: Spora yang terdapat dalam basidium
Biosintesis: Produksi senyawa organik yang dihasilkan oleh makhluk
Dikariotik: Keadaan hifa yang sel-selnya  mengandung 2 inti sebagai akibat terjadinya plasmogami, tetapi sebelum berlangsungnya kariogami.
Diploid: Memiliki 2 perangkat kromosom yang berjumlah 2 kali dari jumlah haploidnya
Eukariot: Organisme yang memiliki membran inti
Flagel: Alat yang berfungsi sebagai perenang yang berbentuk seperti cambuk
Gametangiogami: Perkawinan antara 2 gametangium yang dilakukan dengan perfusian lengkap diantara kedua gametangium tersebut
Glikogen: Gula otot yang tidak larut dalam air dan menjadi tempat penyimpanan karbohidrat
Haploid: Memiliki seperangkat tunggal     kromosom pada gamet
Haustorium: Alat penghisap zat hara yang terdapat pada jamur parasit yang memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran
Heterotrof: Organisme yang hanya mampu menggunakan materi organic makhluk hidup lain sebagai bahan baku makanannya
Hifa: Rangkaian benang sebagai kesatuan dasar penyusun tubuh jamur
Kariogami: Peleburan antara dua nucleus  kelamin, yang umumnya terjadi sesudah terlaksananya peleburan sel dan plasmogami
Kitin: Zat tanduk yang membentuk kulit
Koloni: Sekelompok individu yang hidup bersama
Konjugasi: Penggabungan sementara atau peleburan sempurna dua gamet yang bersel satu 
Lipid: Lemak netral yang terdiri atas asam lemak dan gliserol
Makroskopis: Sesuatu yang dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa bantuan mikroskop
Mikroskopis: keadaan atau makhluk yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa sehingga harus diamati dengan menggunakan bantuan mikroskop
Miselium: Kumpulan hifa pada jamur yang berfungsi untuk menyerap bahan makanan (organic) dari lingkungan tempat hidup jamur
Miselium generatif: Alat reproduksi hasil diferensiasi dari bagian miselium
Multiseluler: Bersel banyak
Mutualisme: Hubungan timbale balik antara dua organisme yang saling menguntungkan
Nonmotil: (Yang) Tidak mampu bergerak
Penetrasi: Penembusan atau perembesan
Plasmogami: penyatuan dua atau lebih protoplasma, ciri khas gamet, tidak disertai dengan penyatuan nucleus (inti sel)
Saprofit: Jamur pelapuk yang dapat mengubah susunan zat organic yang mati
Septa: Dinding melintang yang membatasi hifa 
Sporangium: Sel, struktur atau organ yang membentuk spora di dalamnya.
Uniseluler: Bersel tunggal
Zigospora: Spora yang dihasilkan oleh zigot

Sumber/referensi


Blog.ub.ac.id
www.wikipedia.com
www.budidarma.com
www.kurniayoung.com
www.rathey91.wordpress.com
www.semuasukabiologi45.wordpress.com
www.animalhusbandaryscience.blogspot.com
Buku cetak Biologi
Kamus Biologi


Tugas kali ini adalah tugas Biologi mengenai jamur. Maaf jika ada kesalahan. Terima kasih.☺


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Identifikasi Cerita Rakyat Toraja 'Massudi Lalong-Dodeng-Lebonna'

Tugas Cerita Rakyat Judul Cerita Rakyat   : Massudi Lalong-Dodeng-Lebonna 1.       Siapa saja dan sifatnya bagaimana? Jawab: -           Lebonna: - Mudah percaya dan dibodohi (Bukti: “Mendengar kabar tentang kematian sang kekasih,Lebonna sangat terkejut dan tidak sanggup menerima kabar tersebut. Bahkan ia sampai mengurung diri dan tak mau makan selama beberapa hari.”) - Setia (Bukti: “Lebonna tak bergeming sedikitpun untuk dibujuk ataupun dirayu karena cintanya memang hanya untuk Paerengan.”) -           Anak buah Paerengan: - Licik (Bukti: “Namun, saat terjadi pertempuran, salah seorang anak buah Paerengan diam-diam lari dari medan pertempuran, dengan maksud merebut Lebonna dengan menyampaikan kabar bohong mengenai kematian Paerengan, kepada Lebonna dengan berpura-pura sedih.”) -           Massud...

Roman Civiization

Peradaban Roma Ini adalah tugas dari mata pelajaran English yang di- join dengan Sejarah . Roman Civilization   Arts and humanities Roman cultures are much influenced by the culture of Hellenism.                 The Romans had considerable expertise in the field of the art building. Some of their works are the Coliseum and Amphitheater; Pantheon; Viaduct and Aqua duct; and Limes (series of fort).                 The Romans are the result of marriage between native inhabitants and nomadic tribe. Nomadic tribes come from the north and around the Carpians Sea.                 There are two groups in Roman society, the society of free and slave. Slaves are the ones who are often oppressed and have no rights at all.   Languag...